Kemiskinan merupakan masalah utama dan paling mendasar yang setiap harinya menjadi perhatian utama bagi pemerintah. Berbagai program dan kegiatan dilakukan dalam rangka mengentaskan kemiskinan baik ditingkat daerah maupun tingkat nasional, dimana pada saat ini tingkat kemiskinan di Indonesia berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) tercatat sebesar 9,22 % atau 24,7 juta jiwa. Untuk Regional Kalimantan, Provinsi Kalimantan Selatan mencatatkan angka kemiskinan terendah dibanding provinsi lainnya dengan jumlah penduduk miskin sebanyak 190.029 jiwa dengan tingkat kemiskinan sebesar 4,4%. Berbeda dengan provinsinya, persentase angka kemiskinan di Kabupaten Tabalong cenderung masih tinggi yaitu sebesar 6,01% atau 15.220 jiwa.
Mengingat posisi Kabupaten Tabalong yang masih berada diperingkat kedua terbawah dengan angka kemiskinan yang masih tinggi, maka Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Tabalong mencoba mencari solusi dengan mengadakan sebuah Diskusi terfokus (Focus Group Discussion) dengan tema “Perumusan Kebijakan Strategis Pengentasan Kemiskinan di Kabupaten Tabalong” dengan mendatangkan para pembahas Utama yaitu Jauhar Arifin (Ketua STIA Tabalong), Wahyu Wibowo (Wakil Ketua STIT Syekh M. Nafis Tabalong), Firman Yusi (Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Selatan), dan Awiek Hadi Widodo (Pimpinan JIKAMAKA/LPK Pradata Computer School).
Focus Group Discussion (FGD) yang dilaksanakan pada Kamis (26/03) pagi dimulai dengan paparan dari Kepala Bappeda Mahdi Noor yang diantaranya berisi upaya pengentasan kemiskinan di Tabalong dapat dilakukan dengan pembangunan yang berkelanjutan yang terbagi menjadi 3 (tiga) bagian yaitu perlindungan sosial, peningkatan akses dan kualitas pelayanan dasar, dan pengembangan penghidupan yang berkelanjutan. Selain itu juga, Mahdi menyampaikan beberapa catatan penting terutama terkait permasalahan banjir, pandemi Covid – 19, serta kredit macet.
Pada sesi pembahasan, ada beberapa point penting yang disampaikan oleh para pembahas utama diantaranya yaitu memetakan sebab-sebab kemiskinan yang ada di Tabalong sehingga dapat melakukan langkah penanggulangan secara akurat, adanya peningkatan kualitas tidak hanya dibidang ekonomi tetapi juga bidang pendidikan, kesehatan, sosial, budaya dan hukum serta pemutakhiran data, pengembangan wirausaha serta pendampingan berkelanjutan dengan kemudahan perijinan, dan yang terakhir adalah meningkatkan pemahaman tentang literasi yang tidak hanya tentang kecakapan dalam membaca dan menulis namun memanfaatkan kemampuan baca tulis tersebut untuk mengakses informasi dalam rangka memperbaiki kehidupannya.
Dalam FGD yang disiarkan secara live melalui TV Tabalong, berbagai tanggapan tidak hanya disampaikan oleh para pembahas utama, para pemirsa juga dapat menyampaikan pertanyaan dan masukan terkait pengentasan kemiskinan melalui whatapp dan akan dibahas pada saat FGD berlangsung.
FGD “Perumusan Kebijakan Strategis Pengentasan Kemiskinan di Kabupaten Tabalong” bisa dilihat melalui siaran langsung TV Tabalong atau channel Youtube TV Tabalong (https://www.youtube.com/watch?v=LDaf2zaMw-s&t=4354s)