Pemerintah Kabupaten Tabalong melalui Bapperida Tabalong telah melaksanakan acara Peningkatan kualitas penerapan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) pada Jum’at pagi (19/09/2025). Acara dilaksanakan di Balai Rakyat Dandung Suchrowardi yang dihadiri oleh Kepala Perangkat Daerah beserta kepala Sub Bagian Perencanaan.

Dalam rangka meningkatkan kualitas tata kelola pemerintahan yang baik (good governance), instansi pemerintah dituntut untuk menyelenggarakan program dan kegiatan secara efektif, efisien, transparan, serta akuntabel. Salah satu instrumen penting dalam mewujudkan hal tersebut adalah melalui penerapan SAKIP. Dalam laporan Kepala Bapperida, beliau berharap dengan dilaksanakannya kegiatan ini dapat meningkatkan pemahaman, kapasitas teknis, dan komitmen perangkat daerah dalam penerapan SAKIP guna menghasilkan dokumen kinerja yang berkualitas.

Dalam sambutan Bupati Tabalong, beliau menyebutkan bahwa Pemerintah Kabupaten Tabalong senantiasa berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas tata kelola pemerintahan melalui penerapan SAKIP yang konsisten dan berkesinambungan. Salah satu yang paling penting adalah penyusunan Pohon Kinerja atau Cascading, agar keterkaitan antara visi-misi kepala daerah dengan program, kegiatan, hingga indikator kinerja perangkat daerah dapat semakin jelas dan terarah.
Beliau pun berharap setiap perangkat daerah memiliki pemahaman yang sama, serta mampu menyusun kinerja yang lebih terukur, sistematis, dan selaras dengan tujuan pembangunan daerah. Dengan demikian, kerja pemerintah daerah akan semakin efektif dalam menjawab kebutuhan masyarakat dan selalu berorientasi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Pada kesempatan ini juga dilakukan Pembinaan dan Pendampingan SAKIP oleh Tim Pembina SAKIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan serta dilakukan review dan evaluasi capaian kinerja SAKIP Triwulan II Pemerintah Kabupaten Tabalong. Adapun arah perbaikan yang diberikan oleh Tim Pembina SAKIP Pemprov Kalsel yaitu: 1) Perkuat Logical Framework & CSF dalam Pohon kinerja; 2) Pastikan indikator sudah SMART (Spesifik, Measureble, Achievable, Relevant, Time-bound); 3) Melengkapi manual IKU dengan definisi operasional yang jelas; dan 4) Gunakan hasil evaluasi & LKJ untuk feedback perbaikan strategi. Mereka pun berpesan, catatan dan rekomendasi tim evaluator jangan dipandang sebagai beban, tetapi sebagai bentuk konsultasi gratis yang bernilai tinggi dan memastikan tiap rekomendasi diterjemahkan menjadi aksi konkret.